Pemilihan Presiden 2024 akan segera berlangsung. Selain latar belakang dan pemilihan pasangan, salah satu hal yang harusnya tak lepas dari penilaian publik sebelum memilih capres dan cawapres adalah visi dan misinya. Salah satu yang menjadi isu penting tahun ini ialah isu lingkungan dan transisi energi. Berdasarkan riset yang dilakukan Indikator Politik dan Yayasan Indonesia Cerah pada 2021 lalu, 82% dari 4.020 responden yang merupakan Gen Z dan Millennial, memandang isu pencemaran lingkungan sebagai isu yang serius dan mengkhawatirkan. Lantas, bagaimana masing-masing capres menyikapi isu lingkungan dan apakah menjadi prioritas dalam Pilpres 2024?
- Anies dan Cak Imin
Pasangan Anies dan Cak Imin mempunya visi, misi dan program kerja dengan judul Indonesia Adil Makmur untuk Semua. Keduanya punya misi berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lingkungan, yakni melakukan pengukuran dan stocktaking terjadwal untuk melengkapi data keanekaragaman hayati di Indonesia. Keduanya juga ingin menghadirkan keadilan iklim di Indonesia dengan memastikan harmonisasi nilai ekonomi dan ekologi di setiap sektor, sekaligus memberikan perhatian terhadap masyarakat rentan. Keduanya bahkan ingin melakukan reforma agraria dengan mempercepat penyelesaian konflik-konflik agraria serta tumpang tindih penguasaan lahan secara menyeluruh, melalui pendekatan lintas sektor yang partisipatif dan berkeadilan. Anies dan Cak Imin juga mau membangun kawasan pesisir, kepulauan, dan pedalaman dengan memenuhi kebutuhan dasar warga melalui penyediaan akses air bersih dan sanitasi layak sebagai upaya peningkatan kualitas hidup manusia. - Prabowo dan Gibran
Pasangan capres dan cawapres Prabowo dan Gibran membawa isu lingkungan dalam Pilpres 2024. Keduanya memiliki 17 program prioritas yang salah satunya membahas soal lingkungan. Prabowo dan Gibran tercatat, berkomitmen menjamin pelestarian lingkungan hidup. Menurut keduanya, dalam upaya pembangunan dan peningkatan ekonomi negara, kepastian keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup menjadi prioritas utama untuk menjamin generasi mendatang dapat hidup sehat dan nyaman. Salah satunya adalah dengan percepatan pencapaian target Net Zero emisi GRK, termasuk mengupayakan penurunan jejak karbon (carbon footprint) dan jejak air (water footprint) untuk berbagai produk. Tak hanya itu, keduanya juga hendak memanfaatkan bioplastik dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga mempunyai misi memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama demi mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Secara mendetail keduanya membedah isu lingkungan lebih dalam seperti menghentikan rencana reklamasi dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan hingga pembakaran hutan. - Ganjar dan Mahfud
Sementara itu, pasangan Ganjar dan Mahfud juga membagikan isu terkait lingkungan dalam program mereka. Dengan judul menuju Indonesia Unggul, keduanya punya misi mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru. Keduanya punya keinginan mengurangi emisi gas rumah kaca. Kemudian, mereka bakal melakukan moratorium deforestasi dan mempercepat reforestasi sebagai agenda harmoni kehutanan. Ganjar dan Mahfud juga ingin melakukan revitalisasi daerah aliran sungai (DAS) dan memulai gerakan kesadaran gaya hidup bebas sampah, serta penerapan regulasi ketat terhadap perusakan lingkungan. Keduanya juga melakukan adaptasi dan mitigasi krisis iklim. Sedangkan untuk ekonomi hijau, Ganjar dan Mahfud hendak melakukan transisi energi dengan memanfaatkan energi baru (EBT) sebagai generator pembaharuan yang potensinya sekitar 3.700 GW secara bertahap untuk kebutuhan energi dalam negeri, sehingga porsi EBT di dalam bauran energi menjadi 25-30 persen hingga tahun 2029. Untuk ekonomi biru, keduanya berencana melakukan tata kelola laut yang inklusif dan berkelanjutan, bahkan ingin akselerasi 11 potensi maritim seperti perikanan tangkap hingga pariwisata bahari.
Persepsi Masyarakat Tentang Isu Lingkungan
Komitmen lingkungan capres-cawapres pada Pemilu 2024 merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Krisis iklim dan kerusakan lingkungan adalah ancaman bagi kita semua. Masalah tersebut telah menyebabkan peningkatan intensitas bencana, krisis air bersih, wabah penyakit, kerawanan pangan, kemiskinan, hilangnya keanekaragaman hayati, dan berbagai masalah mendesak lainnya. Oleh karena itu, hal ini mesti menjadi perhatian semua pihak, termasuk para capres dan cawapres yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024. Penelitian lembaga riset Center of Economic and Law Studies (CELIOS) bersama Unity of Trend (UniTrend) memberikan gambaran persepsi masyarakat mengenai krisis iklim dan komitmen lingkungan capres-cawapres pada Pemilu 2024. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa 81% masyarakat Indonesia setuju kalau pemerintah perlu mendeklarasikan kondisi darurat iklim. Terkait kinerja pemerintah, 60% masyarakat menilai pemerintah belum mampu merumuskan kebijakan yang dapat mencegah krisis iklim di Indonesia. Terkait komitmen tiga capres pada Pemilu 2024, penelitian tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memandang Anies Baswedan sebagai capres yang paling peka terhadap isu lingkungan (32%), diikuti Ganjar Pranowo (23%) dan Prabowo Subianto (14%). Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa Anies Baswedan menjadi capres yang paling banyak menyampaikan gagasan yang berkaitan dengan kendaraan listrik dan emisi karbon.
Benar-Benar Peduli Atau Sekadar Janji?
Tampaknya isu lingkungan belum menjadi prioritas dalam ketiga capres – cawapres di pemilu 2024. Padahal permasalahan lingkungan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu negara, tentu warga menanti gerak cepat pemimpin sebelum terjadi kerusakan alam yang lebih parah. Kadiv Kajian dan Kampanye WALHI Kalimantan Barat Hendrikus Adam mengatakan, dalam dokumen visi-misi para kandidat paslon capres memang ada yang menyinggung soal isu lingkungan, namun terlihat masih sangat normatif. Ketiganya masih belum menempatkan isu lingkungan hidup sebagai hal yang lebih utama atau prioritas. Dari sisi konsep, masing-masing secara tegas menyebut secara eksplisit soal ekologis dan lingkungan. Namun ini tidak menjadi jaminan pasti terselesaikannya persoalan lingkungan hidup yang berkeadilan dan menyeluruh. Bahkan kompleksitas isu lingkungan selama ini semakin menanjak, sementara regulasi semakin mempermudah jalan ekstraksi SDA dan lingkungan tanpa disertai capaian pemulihan yang selesai.
Maka masyarakat harus ingat betapa pentingnya mempertimbangkan memilih pemimpin yang peduli isu lingkungan, karena pemimpin yang demikian punya komitmen yang kuat terhadap keselamatan rakyat dan lingkungannya. Semoga dokumen visi-misi para pasangan capres menjadi rumusan dan gambaran gagasan program yang akan dilakukan jika diberi mandat rakyat. Pemimpin yang terpilih harus benar-benar peduli lingkungan, bukan hanya menebar janji untuk memperoleh kemenangan. Isu lingkungan ini akan diangkat menjadi salah satu tema di debat keempat capres dan cawapres pada tanggal 21 januari 2024. Kita saksikan Bersama – sama bagaimana masing – masing paslon menjawab dan mengatasi isu lingkungan yang ada di Indonesia ini.
Referensi :
Idntimes.com. (2023, 30 Oktober). “Ini Berbagai Isu Lingkungan Yang Dilirik Tiga Capres 2024”. https://www.idntimes.com/news/indonesia/lia-hutasoit-1/ini-berbagai-isu-lingkungan-yang-dilirik-tiga-capres-2024?page=al
Green Network.id. (2023, 15 November). “Sejauh Mana Komitmen Lingkungan Capres-Cawapres Pada Pemilu 2024?”. https://greennetwork.id/kabar/sejauh-mana-komitmen-lingkungan-capres-cawapres-pada-pemilu-2024/
Liputan6.com. (2023, 12 Desember). “Sudahkah Isu Lingkungan Jadi Prioritas pembicaraan Ketiga Capres-Cawapres?”. https://www.liputan6.com/regional/read/5479075/sudahkah-isu-lingkungan-jadi-prioritas-pembicaraan-ketiga-capres-cawapres?page=4
Nasional.kompas.com. (2024, 11 Januari). “Debat Cawapres Angkat tema Lingkungan, TPN: Apa Pun Isunya, Konstruksi Hukum Harus Maksimal”. https://nasional.kompas.com/read/2024/01/11/21265551/debat-cawapres-angkat-tema-lingkungan-tpn-apa-pun-isunya-konstruksi-hukum
Voaindonesia.com. (2021, 27 Agustus). “Survei Indikator: Generasi Z dan Milenial Semakin Peduli Isu Iklim”. https://www.voaindonesia.com/a/survei-indikator-generasi-z-dan-millenial-semakin-peduli-isu-iklim-/6287748.html
Liputan6.com (2023, 8 September). "Mayoritas Warga Indonesia Setuju Kondisi Hari Ini Layak Dideklarasikan Darurat Iklim”. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5392311/mayoritas-warga-indonesia-setuju-kondisi-hari-ini-layak-dideklarasikan-darurat-iklim